Minggu, 30 Maret 2014

Penghitungan Suara Batal, Pemira Molor

Perhitungan suara Pemira KM ITB yang semula dijadwalkan pada hari Jumat, 28 Maret 2014 terpaksa dibatalkan. Hal ini dikarenakan ada 18 lembaga yang belum memenuhi ketentuan 1/2n+1 memilih sebagai syarat dilaksanakannya perhitungan. Hari Minggu, 30 Maret lalu Kongres KM ITB telah mengambil keputusan untuk memperpanjang masa pemungutan suara hingga suara yang masuk mencapai 1/2n+1 dari masing-masing lembaga.
Hingga hari Jumat 28 Maret 2014, terhitung baru 6.967 massa KM ITB yang menggunakan hak pilihnya dari total 14.172 pemilih yang terdaftar di DPT. Hanya 25 lembaga yang lebih dari setengah massanya telah menentukan Ketua Kabinet dan MWA WM pilihan mereka. Sementara massa IMA-G, IMG, KMSR, NYMPHAEA, MTM, HMIF, HME, KMKL, HMT, AMISCA, HMM, HMS, HIMAFI, HIMATIKA, KMSBM, MTI, dan TPB FSRD yang telah memberikan suaranya belum mencapai 50 persen.  
Hal ini menyebabkan berakhirnya Pemira belum dapat dipastikan waktunya. Pemungutan  suara sendiri telah diundur selama beberapa minggu akibat pencerdasan yang belum tuntas. Molornya Pemira tentu akan menghambat regenerasi Kabinet dan MWA WM.  
Di sisi lain, kebutuhan akan pergantian MWA WM sendiri sebenarnya cukup mendesak mengingat akan diselenggarakannya pemilihan rektor yang melibatkan MWA. Nama MWA WM baru harus segera didaftarkan ke MWA. MWA Wakil Mahasiswa akan menjadi corong suara mahasiswa dalam memilih pengganti Prof. Akhamaloka.  
M. Ibrahim Al-Muwahidan selaku kepala divisi Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemira mengaku kecewa dengan gagalnya penghitungan suara yang dijadwalkan selesai pada Jumat malam lalu. "Bahkan seharusnya PPS sudah selesai dilaksanakan sebelum UTS," ujarnya. Menurut Ibrahim, Panpel dan Kongres harus berusaha keras ke depannya apabila masa pemungutan suara dilaksanakan kembali. "Entah dengan bantuan senator untuk membuka TPS di spot-spot tambahan yang sekiranya sulit untuk (mencapai) 1/2n+1 atau waktu operasional di TPS yang diperpanjang sehingga bisa lebih banyak yang nyoblos," gagas mahasiswa STI angkatan 2012 ini.  

Ia berharap seluruh massa kampus bisa ikut andil dalam pemira. Massa kampus telah meminta standar tinggi dalam keberjalanan Pemira melalui TAP025 Kongres namun dalam pelaksanaannya memang masih belum sempurna. "Bagaimanapun Panpel butuh partisipasi massa kampus juga.” (AA)

0 komentar:

Posting Komentar