Hasil kuisioner Persma ITB

Tingkat popularitas beberapa tokoh di KM ITB.

Penyambutan mahasiswa baru ITB

Sebuah spanduk yang terpampang di depan jam gadang ITB, untuk menyambut mahasiswa baru.

Selasa, 18 Februari 2014

Bisma Gugat Panpel PEMIRA KM-ITB

ITB, Bandung - Ahmad Bismillahi Normansyah (AS'10) menggugat Panitia Pelaksana Pemilu Raya (Panpel Pemira) KM-ITB, Kongres, dan Panitia pengawas pemilu (Panwaslu). Ia merasa terdapat cacat hukum atas keputusan yang diambil panpel sehingga menyebabkan dirinya gugur dalam helatan Pemira 2014. Gugatan ini disampaikan pada hari Jumat, 14 Februari 2014  tepat ketika verifikasi berkas bakal calon dilakukan di basement Campus Center Barat.

Bisma memang menjadi bakal calon terakhir yang mengambil formulir pendaftaran calon Ketua Kabinet KM-ITB. Ia menjadi pendaftar kelima setelah M. Jeffry G. (GL’10), Aditya R. (FI’09), Rochenry (AE'10), dan Yayang Luthfiana R. (STF'10). Akibat masih menjabat sebagai Ketua Himpunan Astronomi (Himastron), Bisma baru bisa mendaftar pada hari Senin pukul 11 siang. "Bukan berarti saya tidak niat ketika saya mengambil berkas," ulasnya.

Tidak dikumpulkannya berkas menjadi alasan gugurnya Bisma. "Karena memang belum selesai, saya dan tim memutuskan untuk tidak mengumpulkan." Menurutnya hal yang bisa membuatnya gugur adalah apabila terdapat minimal 2 orang calon yang berkasnya telah memenuhi persyaratan. Akan tetapi, ketika tidak terdapat satu pun berkas bakal calon yang lengkap pada hari Selasa, 11 Februari 2014, panpel hanya memperpanjang waktu pengumpulan berkas bagi 4 orang calon saja.

Menurut Muhammad Bima Arrahman (SI’11), ketua Panpel Pemira KM ITB 2014 yang diwawancarai pada hari Selasa, tidak ada tindak lanjut atas gugatan yang dilayangkan Bisma karena pada saat itu Bisma terhitung hanya melakukan protes biasa kepada Panpel. Tindakan yang diambil oleh Panpel telah sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam Tap Kongres KM ITB 2013-2014 nomor 026 Tahun 2014 tentang Pengesahan Tata Cara Pemilu Raya KM ITB 2014 pada pasal 4.4 yang berbunyi, “Bakal Calon Ketua Kabinet KM-ITB atau MWA-WM ITB 2014/2015 yang tidak mengembalikan dan melengkapi persyaratan sampai batas waktu yang telah ditentukan dalam tata cara pengembalian berkas pendaftaran, dianggap mengundurkan diri dari pencalonan.” Namun hal ini didebat oleh Bisma karena pada pengumpulan yang pertama tidak ada satu pun bakal calon yang melengkapi persyaratan, dengan demikian semua bakal calon seharusnya gugur.

Sampai saat ini Panpel tidak mengubah keputusannya. Tiga orang dinyatakan lolos sebagai calon Ketua Kabinet KM-ITB, yaitu Rochenry, Jeffry, dan Aditya. Ketiga calon akan beradu gagasan mulai hari ini, Selasa, 18 Februari 2014 dalam masa kampanye.

Oleh :
Atika Almira (AR'12)
Ajeng Puspita (FMIPA'13)

Rabu, 12 Februari 2014

Pengunduran Deadline, Indikasi Bakal Calon Belum Siapkan Strategi

ITB Bandung,-- Gendang dimulainya Pemira KM-ITB telah dibunyikan. Panpel Pemira KM-ITB, Kongres KM-ITB telah merasa siap untuk melaksanakan hajatan besar Kampus Gajah ini. Namun, sudahkah para kandidat Bakal Calon Ketua Kabinet KM-ITB, promotor dan tim sukses menyiapkan tim 100 % ? Adanya pengunduran deadline pengumpulan berkas merupakan indikasi, bahwa Bakal Calon Ketua Kabinet KM-ITB belum layak, bahkan untuk ditetapkan menjadi Calon Ketua Kabinet KM-ITB.

Kamis, 12 Februari 2014 pukul 16.00 adalah deadline pengumpulan berkas, untuk selanjutnya dilakukan tahap verifikasi. Namun, dari 5 orang Bakal Calon Ketua Kabinet KM-ITB, yakni Adit (FI'09), Rochenry (AE'10), Jeffry (GL'10), Yayang (STF'10), dan Bisma (AS'10), hanya 4 orang Bakal Calon Ketua Kabinet KM-ITB yang mengembalikan berkas, berikut adalah timeline pengumpulan berkas, berdasarkan official twitter @pemiraitb :
  • 15:08 Bakal calon Yayang, mengembalikan berkas, yang keempat
  • 15:04 bakal calon Rochenry, mengembalikan berkas, yang ketiga
  • 14:59 bakal calon M Jeffry Giranza mengembalikan berkas, yang kedua
  • 14:54 bakal calon Aditya Rizki Purnama mengembalikan berkas, yang pertama
Menurut Zaky Abdurrasyid Mubarak (GD'12), Kadiv Tata Cara Pemira KM-ITB, belum ada satupun dari keempat Bakal Calon Ketua Kabinet KM-ITB tersebut, yang mengumpulkan berkas secara lengkap. Jika dicek, Bakal Calon Ketua Kabinet KM-ITB yang paling lengkap berkasnya adalah Yayang.

Dampak dari tidak adanya Bakal Calon Ketua Kabinet KM-ITB yang mengumpulkan berkas pendaftaran secara tidak lengkap adalah adanya pengunduran deadline masa pengumpulan berkas, hingga hari Jumat esok. Jika sampai Jumat esok, Bakal Calon belum ada yang secara lengkap menyerahkan berkas, maka keberlangsungan Pemira akan dikembalikan lagi ke Kongres KM-ITB, jelas Zaky.

Lebih jauh lagi, adanya pengunduran deadline masa pengumpulan berkas ini, merupakan indikasi atas ketidakdisiplinan, dan ketidaksiapan Bakal Calon Ketua Kabinet KM-ITB, promotor dan tim sukses dalam mempersiapkan strategi, untuk melengkapi berkas sesuai timeline Pemira KM-ITB. Walaupun demikian, Zaky menjelaskan, "Perpanjangan masa pengumpulan berkas ini, bukan 100% kesalahan Bakal Calon, namun dari Panpelnya sendiri, memang memberikan peluang untuk adanya pengunduran deadline pengumpulan berkas".


oleh : Andrean Eka Lucianto (15111064)

Sabtu, 08 Februari 2014

Info Kos Sekitar ITB Ganesha


Bagi kebanyakan mahasiswa yang berasal dari luar Kota Bandung, mencari tempat tinggal baru adalah sesuatu yang sangat penting untuk dicermati. Jika tak punya sanak saudara yang tinggal di kota ini, tinggal di tempat kost merupakan pilihan yang umum. Berikut ulasan wilayah kost di sekitar ITB yang biasa ditinggali mahasiswa
Cisitu
Cisitu merupakan salah satu tempat kost favorit di sekitar ITB. Kost perempuan dan laki-laki jumlahnya seimbang, beberapa kost menyediakan kost laki-laki dan perempuan. Harga kost didaerah ini berkisar antara Rp 450.000,- hingga Rp 2.000.000,- per bulan. Fasilitas yang ditawarkan oleh kost di daerah ini sangat beragam, keberagaman ini disesuaikan dengan besaran harga yang harus dibayar tentunya. Fasilitas kost di daerah ini, mulai yang hanya disediakan tempat tidur dan lemari, sampai dengan kost yang ber-TV, air panas, dan dapur bersama. Ada pula variasi kost dengan kamar mandi dalam, dan ada pula yang berkamar mandi di luar, letak kamar mandi juga berpengaruh kepada harga kost. Akses menuju ITB hanya butuh sekali angkot Ungu-Hijau untuk masuk melalui gerbang SBM atau gerbang Matematika, jika ditempuh dengan berjalan kaki bisa sekitar 10-15 menit. Sayangnya angkutan umum yang menuju daerah ini hanya tersedia hingga pukul 9 malam. Selebihnya, mahasiswa ITB harus jalan kaki untuk pulang ke rumah kost.
Dago Asri
Dago Asri berlokasi sedikit lebih ke atas dari Cisitu. Di daerah ini jumlah kost laki-laki dan perempuan seimbang dengan penjagaan yang ketat dari petugas keamanan perumahan. Harga kost di daerah ini lebih dari Rp 1000.000,- dengan fasilitas high-class yang cukup beragam mulai dari TV kabel, air panas, dan internet. Beberapa kost juga menyediakan jasa laundry.
Kanayakan Lama
Daerah ini sebagian besar merupakan kost putri, kost putra sulit ditemui di sini. Kisaran harganya lebih dari Rp 1.000.000,- dengan fasilitas yang terbilang lengkap. Daerah ini banyak dipilih oleh mahasiswa perempuan, karena daerah ini termasuk daerah yang aman.
Kanayakan Baru
Di daerah ini, harganya lebih variatif, mulai dari Rp500.000,- sampai lebih dari Rp 1.000.000,- dengan fasilitas yang bervariasi sesuai dengan harga yang diberikan. Karena daerah ini hampir sebagian besar digunakan untuk kost putri, peraturan di daerah ini agak ketat. Banyak yang memberlakukan jam malam sehingga tidak direkomendasikan bagi perempuan yang sering pulang malam. Namun sisi positif dengan diadakannya aturan jam malam, mahasiswa perempuan menjadi merasa lebih aman untuk bertempat tinggal di daerah ini.
Dago Atas
Salah satu hal yang terlintas dalam benak mahasiswa mengenai daerah ini adalah suhunya yang terbilang dingin, terutama disaat pagi subuh. Daerah yang terletak disekitar Dago Tea House ini terbilang mahal untuk kantong mahasiswa, dengan kebanyakan harga kos disekitar lebih dari satu juta. Untuk warung makan dan minimarket berada di sekitar jalan utama Dago sehingga perlu dipertimbangkan jarak antara tempat kost dengan jalan utama.
Plesiran
Pelesiran merupakan salahsatu tempat favorit mahasiswa ITB untuk bertempat tinggal. Alasan pertama, karena jarak Pelesiran cukup dekat, sekitar 10 menit jika ditempuh dengan berjalan kaki dan 5 menit jika ditempuh dengan angkot. Kedua, daerah pelesiran juga terhitung aman dan nyaman, sehingga kondusif untuk belajar. Ketiga, banyak pedagang yang berjualan di sepanjang jalan, yang artinya di pelesiran tak akan susah mencari makanan bahkan saat malam. Akses internet di daerah Pelesiran pun mudah, dan pelesiran dekat dengan pusat perbelanjaan (waralaba dan pusat belanja Balubur). Daerah kost di Plesiran umumnya menawarkan tempat tinggal dengan paket sewa per tahun. Untuk kost di sepanjang jalan besar Plesiran ditawarkan dengan harga sekitar 4,5 s/d 7 juta per tahun, dengan kualitas fasilitas kost yang cukup baik. Fasilitas yang ditawarkan diantaranya, kamar yang cukup luas, kebebasan membawa barang elektronik, bebas bayar listrik dan air, akses internet, kamar mandi di dalam, fasilitas cuci gratis, parkiran, dan adanya fasilitas keamanan, seperti adanya aturan jam malam, jam berkunjung tamu (biasanya untuk kost wanita). Ada pula kost yang masuk ke dalam gang-gang kecil di sepanjang jalan Plesiran. Kisaran harga sewa kost di daerah ini sekitar 4 s/d 6 juta per tahun. Kost di gang kecil ini memiliki kamar yang luasnya kecil, dan sebagian besar kamar mandi di luar kamar.
Kebon Bibit
Daerah kost yang paling dekat dari gerbang depan ITB. Kisaran harga sewanya adalah sekitar 3,5 s/d 6 juta per tahun. Fasilitas yang ditawarkan tidak jauh berbeda dengan kost yang berada di gang – gang plesiran. Jika teman – teman mahasiswa 2013 telah mengenal jalan – jalan kecil disini dengan baik, maka teman – teman akan menemukan jalan tembus menuju Plesiran, dan jalan tembus menuju Ciwalk Mall.
Tubagus Ismail
Karakteristik kost di daerah Tubagus Ismail dibedakan atas jalan Tubagus Ismail itu sendiri. Karakteristik kost yang berada di sebelah Utara jalan utama adalah kost high-class dengan harga yang cukup tinggi dan fasilitas yang cukup lengkap. Selain itu, daerah ini merupakan daerah yang cukup elite, menyerupai daerah perumahan, dengan jalan – jalan yang besar. Kisaran harga sewanya lebih dari 1 juta rupiah. Sedangkan karakteristik kost yang berada di sebelah Selatan jalan utama adalah kost dengan harga terjangkau dan fasilitas yang cukup untuk mahasiswa. Kisaran harga sewa di daerah ini sekitar Rp 500.000,00 s/d Rp 1.000.000,00. Daerah sebelah selatan jalan Tubagus ini, termasuk daerah Ciheulang dengan gang – gang kecil yang cukup rumit untuk orang awam di Bandung. Namun, sebenarnya gang – gang itu dapat tembus hingga Dipati Ukur.
Selain daerah-daerah ini sebenarnya masih ada lagi daerah lain, contohnya Cigadung, yang sekarang mulai banyak dipertimbangkan sebagai daerah kost. Lalu ada juga daerah Sulanjana ke bawah. Setiap kawasan kost mempunyai karateristiknya masing-masing. Mahasiswa dapat menyesuaikan dengan kebutuhannya. Misal, pencari kost yang membawa mobil, mungkin memilih untuk tidak memprioritaskan daerah yang sempit seperti Ciheulang, Plesiran, dan Sekeloa. Pencari kost yang mengutamakan eksklusivitas bisa memprioritaskan pencarian di daerah Dago Asri dan Tubagus Ismail. Jika lebih ingin mencari kost dengan gedung baru, bisa mencari di daerah Kanayakan. Tentunya selera dan kebutuhan kembali kepada pribadi masing-masing. Sehingga didapat lah tempat tinggal yang nyaman, aman, sehat dan sesuai. (Ihsan/
AEL)

Ketika Waktu Bersajak

oleh :
Metika Novitasari, FMIPA 2013

Dua puluh satu kosong satu dua ribu dua belas
Melukis namamu dengan tinta asa
Melihat punggungmu di balik tirai rasa
Mengagumi senyummu dari jauhnya mata
Dan membelai rambutmu lewat tebalnya kaca

Hanya itu saja
Aku tahu kau pun mendengar
Aku tahu kau pun melihat
Tapi kita pun sama-sama tahu
Jarak kau dan ku tak boleh diganggu

Dua puluh satu kosong tiga dua ribu sebelas
Mungkin hanya canda yang kau ucap
Namun yang kurasa hangatnya kian merayap
Aku pun percaya
Bahwa cinta sederhana adanya
Jikalau cinta tak sederhana
Mengapa bahagiaku sesederhana melihatmu tertawa?
Dan kau pun menggumamkan hal yang sama

Dua puluh satu kosong tujuh dua ribu sebelas
Aku bukan kamu
Yang bisa dengan mudah mengubah merah jambu menjadi abu-abu

Dua puluh satu dua belas dua ribu sebelas
Pertemuan kita kemarin yang berbunga jawaban.
Tapi bukan penghabisan kata tabah yang kemarin selalu terukir.
Bukan pula akhir harapan yang kemarin kian temaram
Karena ini hanya akhir dari doa yang kemarin selalu berirama
Dan jiwa yang mulai membaca akhir kata, tapi bukan koma.

Kini
Saat bahasa kita tak lagi sama
Akan rasa yang tak lagi mencekam dada
Dan irama yang telah hilang geloranya
Maka
Jangan menatapku lekat-lekat
Ku tak ingin hati kita seperti dulu
Terlalu dekat

Sosok Populer KM-ITB



ITB, Bandung –Satu tahun masa kepengurusan Kabinet Pelita Muda sudah hampir berakhir. Kongres KM-ITB selaku lembaga yang berwenang untuk menyelenggarakan Pemilu Raya KM-ITB –untuk selanjutnya disingkat Pemira –telah membentuk Panitia Pemira KM-ITB yang diketuai oleh Muhammad Bima Arrahman, SI 2011. Jika tidak ada perubahan, pendaftaran Calon Ketua Kabinet KM-ITB akan mulai dibuka pada tanggal 5 Februari 2013 dan saat itulah pesta demokrasi KM-ITB di tahun 2014 dimulai. Litbang GANECA POS menyelenggarakan survei untuk menjajaki aspirasi munculnya pemimpin baru di KM-ITB.
Berdasarkan hasil survey Litbang GANECA POS, sosok yang paling dikenal di KM-ITB adalah Rochenry (AE 2010), Ketua KMPN dengan perolehan 49,35%. Hal ini tergambar dalam grafik yang merupakan data popularitas sosok dari 310 responden yang mencakup mahasiswa ITB angkatan 2010 – 2013. Posisi kedua dengan perolehan 46,45% ditempati Jeffry Giranza (GL 2010) yang pernah menjabat sebagai Ketua HMTG-GEA. Posisi ketiga dan keempat diduduki Rezky Khairun (EP 2010) dan Sumbranang (MG 2010) dengan masing-masing dikenali responden sebesar 40,97% dan 40,00%. Sementara posisi kelima diduduki oleh Indarto (TA 2010), Ketua HMT dengan perolehan 38,71%.

Kepala GAMAIS terpopuler di TPB
Hafiz Alhaq Fatih (STI 2010) selaku mantan Kepala GAMAIS ITB merupakan sosok yang paling dikenal mahasiswa TPB. Hafidz dikenal oleh 23,86% mahasiswa TPB sementara sosok lainnya masih kurang dikenal. Sosok lainnya hanya dikenal oleh 13% massa TPB bahkan kurang dari itu. Hal ini menunjukkan bahwa GAMAIS ITB masih menjadi Unit Kegiatan Mahasiswa yang memiliki pengaruh bagi mahasiswa tingkat 1.
Hal ini jauh berbeda dengan data yang didapat dari angkatan 2012, 2011, dan 2010. Sosok terpopuler di angkatan 2012 adalah Jeffry Giranza, yang juga pernah menjabat sebagai Komandan Lapangan OSKM ITB 2012. Sebanyak 54,32% mahasiswa ITB angkatan 2012 mengenal Jeffry. Di angkatan 2011 dan 2010, Rochenry yang pernah menjabat sebagai Koordinator Divisi Tata Tertib Kelompok OSKM ITB 2012 kembali menjadi sosok paling populer. Dari seluruh responden angkatan 2011, 72,50% mengenal Rochenry dan dari seluruh responden angkatan 2010, 80,95% mengenalnya.

Secara lengkap, hasil kuisioner dapat Anda unduh pada link berikut : bit.ly/sosokpopulerKMITB